1. Tujuan [KEMBALI}
- Mengetahui pengertian Thermocouple
- Mengetahui prinsip kerja Thermocouple
- Membuat rangkaian Thermocouple dengan motor dc
2. Alat dan Bahan [KEMBALI}
- thermocouple
- motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah
- Op Amp 741
- Transistor
- relay
komponen elektromekanikal ( Elektromagnet dan Mekanikal) yang berfungsi sebagai saklar atau switch listrik.
3. Dasar Teori [KEMBALI}
Pada tahun 1821, seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck melakukan penilitian pada dua buah kawat konduktor dengan bahan yang berbeda dan menghubungkan kedua ujung dari kawat tersebut. Thomas Johann Seebeck memberikan panas pada ujung dari kedua kawat tersebut sehingga terjadilah perbedaan temperature dan resistansi pada kedua kawat karena bahan dari kedua kawat tersebut berbeda. Lalu ia menyambungkan diantara kedua kawat tersebut dengan sebuah multimeter kemudian multimeter tersebut bergerak.
Pada awal nya, ia percaya bahwa temperature adalah alasan untuk mengubah medan magnet. Kemudian, ia mengerti bahwa jika dua ujung logam berada pada temperature yang berbeda maka arus listrik akan mengalir pada kawat tersebut dan menghasilkan menghasilkan medan magnet sehingga multimeter itu bergerak. Itu lah yang biasa disebut “Seebeck Effect” atau “efek termoelectric”
Thermocouple merupakan salah satu jenis sensor suhu yang paling popular dan sering digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika yang berkaitan dengan suhu (temperature). Beberapa kelebihan thermocouple yang membuat nya popular adalah responnya yang cepat dalam mendeteksi perubahan temperature dan juga rentang temperature operational nya yang luas, mulai dari temperature dingin ( – 200˚C ) hingga temperature panas ( 2000˚C ) serta alat ini juga tahan terhadap getaran. Untuk alasan ini lah, thermocouple sering digunakan sebagai alat ukur temperature di dalam boiler, mesin jet ataupun switch pengaman dalam mengontrol pasokan gas tekanan tinggi.
Prinsip kerja thermocouple cukup mudah dan sederahana. Pada dasarnya, Thermocouple hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis lalu kedua ujungnya digabungkan menjadi satu. Ketika ujung logam ini dipanaskan maka kedua akan mengalami pemuaian. Pemuaian ini diakibatkan oleh pergerakan atom atau electron dari temperature tinggi menuju temperature rendah dan pergerakan electron ini tergantung pada bahan logam itu sendiri, artinya logam satu dengan logam lain nya memiliki kecepatan muai yang berbeda-beda. Hal ini lah yang menyebabkan perbedaan potensial diujung-ujung logam tersebut.
Perlu diketahui juga bahwa thermocouple ini mengukur perbedaan temperature, bukan temperature absolute. Ujung T1 akan berfungsi sebagai alat ukur temperature pada objek pengukuran sedangkan ujung T2 akan berfungsi sebagai referensi dengan temperature konstan .
Berikut grafik kerja sensor thermocouple
4. Rangkaian Simulasi [KEMBALI}
Prinsip kerja:
thermocouple mengukur suhu pada ruangan, suhu yang terukur pada thermocouple di keluarkan dalam bentuk tegangan, tegangan yang keluar dapat dilihat pada tabel referensi suhu diatas,
- Kondisi ruangan normal (suhu<36), tegangan yang dikeluarkan oleh termocouple dikuatkan oleh op amp, hasil penguatan ini nilainya kurang dari 0.77 v, sehingga tidak cukup terminal basis transistor untuk aktif sehingga tidak ada arus yang mengalir dari kaki collector ke emittor
- Kondisi ruangan panas (suhu >36), tegangan yang dikeluarkan oleh thermocouple dikuatkan oleh op amp, nilai penguatan nya lebih dari 0.77 V sehingga terminal basis mendapat suplai yang cukup untuk aktif, maka arus mengalir dari kaki colllector ke emittor, arus tersebut mampu menarik relay dan mengaktifkan kipas.
5. Video [KEMBALI}
6. Link Download [KEMBALI}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar